Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Take by me




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Take by me








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Take by me




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Take by me






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Take by me




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Take by me


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kunjungan Industri



My Story
Disebuah sekolah terdapat satu kelas yang berisi orang-orang sedang bingung untuk menentukan kunjungan industri yaitu kelas 11 broadcasting. Awalnya sudah fix untuk pergi ke OVJ dan Dufan tiba-tiba berubah menjadi Trans studio. Walau hasil rapat memang menentukan kesana tapi tetap saja saya masih bingung karena setau saya Trans Studio itu hanya wahana permainan seperti Dufan, walau sedikit yang saya tau ada semacam studio untuk menjadi host investigasi. Tapi guru pun memberi tau bahwa pihak trans studio menyiapkan e-learning centre yang pertama untuk kami siswa siswi SMK Pasim Plus Sukabumi.
Ba’da magrib saya pun pamitan dan berangkat kerumah nanay. Sampai sana bertemulah dengan mbak ungu  nanay dan doobeedoo. Setelah teh dara berangkat akhirnya kita pun ikut untuk beli makanan, tujuan utama bareng teh dara supaya nanay dibayarin. Setelah sampai di indomart kasian sekali mbak ungu harapannya tak tercapai karena tidak ada yang ngucapin selamat malam. Karena sidoobeedoo udah nangkring diangkot akhirnya kita semua ikut kerumahnya dan bertemu dengan umi nya yang lucu. Tapi saya bingung kenapa umi nya selalu bilang aa gym, yang jelas umi nya membuat kita ketawa. Dari situ kita langsung pulang dan lari-lari karena melewati kuburan. Lebih seramnya mendengar suara doobeedoo yang mirip dengan penghuni kuburan. Sesampainya dirumah kita pun langsung membenahi tas dan yang super ribet itu adalah mbak ungu. Walau sudah beres kita tidak langsung tidur melainkan bikin seblak buatan nanay. Setelah beres makan baru kita tidur.
Tepat pukul 03.02 pagi yang dingin membangunkan ku ketika menginap dikamar nanay. Sengaja aku menginap disana karena harus berangkat pagi. Saat menoleh kanan kiri mereka masih memejamkan matanya dengan pulas. Akhirnya aku mencoba membuka handphone tapi kenapa hp ku mati? Saat aku hidupkan terdapat 8 pesan dan 2 panggilan tak terjawab. Ternyata itu adalah temanku yang sedang diluar pintu. Terbayang kesal saat aku membaca sms nya karena aku pikir tidak ada yang membukakan pintu. Aku pun bingung karena anehnya hp ku mati sendiri. Dengan perasaan tidak enak akhirnya aku mencoba tidur lagi walau tidak bisa dan hanya suara masjid yang menemaniku. Adzan subuh pun berkumandang dan terbangun ketika mamah nanay membuka pintu kamar saat itulah semua bangun. Nanay pun langsung keluar kamar dan melihat ada tas hendy dan baju kelas dikursi ruang tamu. Setelah dilihat dikamarnya, yaa ternyata ia sedang tidur. Pak jimmy lah yang sudah membuka kan pintu semalam. Ternyata bukan hp aku saja yang aneh. Hp nanay pun ada yang meriject saat hendy menelphone, alarm mira pun tidak bunyi, nlp ke hp rima pun tidak masuk tapi ntahlah. Semua mandi dan berangkatlah kesekolah.
Awan masih gelap saat kita sampai disekolah. Sedikit membuatku malu dan tidak pede karena tidak memakai kerudung. Imanku sedikit goyah ketika temanku tidak ada yang memakai kerudung dan baju yang dipakai selalu bertangan pendek seperti wearpack dan kaos kelas. Dan masuklah comment dari teman dan guru saatku membuka kerudungJ tak apalah anak muda yang labil dan masih ingin merasakan seperti yang lain jadi aku pikir wajar apa lagi orang tua tidak membiasakan dari kecil. Nah, selesai diabsen kita pun masuk kebus. Diawali dengan doa sebelum berangkat menuju lokasi. Bacotan anak broadcast dan TKJ memang cocok bisa membuat tertawa. Apa lagi setelah menonton video clip parodi kemaren. Berhasil membuat guru dan siswa tertawa. Dari kedekatan itulah kami merasakan kekeluargaan.
Perjalanan berjalan dengan lancar dan kami pun tiba di Trans Studio Bandung. Acara pertama yaitu ke learning centre. Awalnya saya tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh penyampai materi. Tapi setelah masuk ke materi multimedia sedikit lebih mengerti walau tidak sesuai dengan harapan, karena penyampaian nya sedikit membuat bosan. Setidaknya saya sudah tau kalau teknik chromakey itu ada  yang memakai software dan hardware. Saya juga sudah tau ketika shooting disini, ia menggunakan obivan lalu dipancarkan kestation tv setelah itu baru ke televisi anda dirumah. Satu jam berlalu kita pun menuju museum broadcast, disana kita bisa lihat langsung proses green screen dengan teknik chromakey tadi. Walau hasilnya kurang bagus tapi dengan menggunakan hardware memang lebih cepat. Disana saya juga tau camera beserta teleprompter nya. Dari sana saya pun lanjut ke 4D dan setelah menonton itu memang keren sekali karena penonton bisa merasakan terbang keluar angkasa, saking tidak kuatnya saya sampai memejamkan mata karena berasa terbang kelangit. Sentuhan broadcastnya pun saya dapatkan ketika menonton special effect action. Disana saya dikenalkan dengan show director seperti apa, floor director seperti apa dan menikmati effect action yang keren. Tak hanya itu karena saat saya duduk dichines sirkus saya juga melihat dekorasi panggung sedemikian rupa, lighting nya dan cameraman yang sudah standby didepan panggung. Apalagi setiap permainanan itu memakai costume yang sesuai dengan permainannya, maching banget. Two thumbs up deh!
Puas karena bisa manaiki wahana extream yang disebuti oleh show director tadi. Mulai dari vertigo, giant swing, negara raksasa, roll coaster yamaha, racing cars, perahu pirates, niagaragara, dunia lain dan nambah wawasan discience tapi karena waktunya pulang jadi belom sempet baca semua dan ga sempet tidur dikasur paku L aku juga dapet oleh oleh sakit lengan tangan gara gara king climbing tapi suka banget walau masih di 4M. Selama disana yang selalu menemani saya adalah mira. Puas melihat mira teriak itu saat didunia lain. Awalnya si dia enjoy banget tapi endingnya juga dapet banget, untungnya yang saya dapatkan di ending itu anti klimaks. Saya juga bertemu aping yang sudah terlihat pasrah saat menaiki wahana giant swing dan sepertinya membuat ia kapok karena sampai nangis histeris. Intinya kemaren itu sedihnya masih kalah sama seneng.
Waktu menunjukan 05.30 kita balik ke bus dan langsung dibagiin makan lagi, karena masih kenyang akhirnya saya simpen dulu saja.  Karena cuacanya hujan akhirnya kita ga jadi ke ciwalk jadinya hanya beli makanan di padalarang. Sedikit oleh oleh buat adek sama mamah. Saat di bus ada yang ngirim pesan ke saya BT pengen keciwalk, all the people said “GET THE FUCK TO HOME” disana mana ada yang special, masa makanan lagi makanan lagi, kan pengen barang!
Sekitar jam 10 lewat kita sampai disekolah dan saya pun langsung pulang. Jalan yang sepi dan cukup lama nunggu angkot tapi untungnya ada juga yang lewat. Tapi ketika turun dan nunggu angkot yang kedua itu lebih langka lagi, sampai ayah sama mamah nya nanay nyuruh nginep dan mau nyamperin saya diseberang. Tapi tak lama datang mobil kol dan lumayan rame jadi yasudah saya pamit dan naik. Pukul 10.30 saya pun sampai dirumah dan bertemu dengan mamah yang belum tidur, seperti biasa saya selalu bercerita kepadanya setiap pulang dari manapun.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tata Cahaya

1.    Pengertian Tata Cahaya 
 
 
Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
Kerja kamera elektronik sangat dipengaruhi oleh sistem pencahayaan . Hal ini sesuai dengan karakter sistem proses perekaman gambar oleh kamera elektronik, sehingga masalah-masalah mengenai tata cahaya sangatlah penting peranannya dalam sebuah kegiatan perekaman gambar.
Cahaya menurut sumbernya dibedakan dalam Cahaya bersumber dari alam, seperti cahaya matahari ( natural light/daylight) dan Cahaya yang diciptakan atau bersumber dari lampu, api (artifisial light/tungsten)
Sumber cahaya itu sendiri mempunyai karakteristik jenis cahaya dan intensitas cahaya yang bermacam-macam. Kita abaikan dulu permasalahan ini, kita coba untuk memperlakukan sebuah sistem yang aplikatif terhadap kerja kamera.Seperti teori dasar tata cahaya. Dalam setiap pengambilan gambar dipengaruhi oleh kondisi tata cahaya yang ada, apapun kondisinya tetapi hasilnyapun juga mengikuti kondisi tata cahaya tersebut. Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal maka kita dapat mengikuti teori dasar tata cahaya yang berlaku, walaupun pada praktek kerja kita dapat mengembangkan kreasi kita sesuai keinginan dan hasil yang akan dicapai. 
KUALITAS CAHAYA
a. Hard light
Disebut dengan cahaya keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang keras (gelap – terangnya).
b. Soft Light
Disebut juga cahaya yang lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya yang dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang dihasilkan juga tidak keras.
 
Cahaya berdasarkan konsep dasar pencahayan dapat dibedakan :
a.  Natural Light
Cahaya natural yang sumber cahaya dalam satu frame atau adengan maupun scene bersumber dari cahaya yang bersifat natural. Misalnya cahaya pagi hari dari sebelah timur (key). Maka shot-shot dalm scene tersebut key lightnya dari arah yang sama.
c. Pictorial Light/Arificial Light
Cahaya yang bersifat artistik atau ciptaan. dibentuk sesuai kebutuhan artistik, mood sebuah adegan atau scene. Jadi arah sumber cahaya (key) dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan artistic gambar atau mood dari adegan tersebut.
                                                     
Direction of Light
Pencahayaan yang dibedakan berdasarkan arah cahaya dan jatuhnya cahaya ke subjek dapat dibedakan:
a.  Top Light
Cahaya yang datang dari arah atas subjek, sebagai ambient/base light juga menciptakan suasana tertekan pada subjek.  
b. Eye Light
Cahaya yang ditujukan pada posisi mata subjek guna untuk menguatkan kekuatan yang dimunculkan dari  mata.
c.Accent Light
Cahaya yang dibuat sebagai aksen diluar subjek untuk menciptakan kedalaman dan mood tertentu. Biasanya ditujukan pada background
Color Temperature (Suhu Warna)
Suhu cahaya  yang berbeda akan menghasilkan suhu warna yang berbeda pula. Lampu neon memberikan cahaya berwarna hijau kebiru-biruan, lampu tangsten halogen menghasilkan warna kuning kemerah-merahan, sinar cahaya  matahari memancarkan warna putih kebiru-biruan. 
Perbedaan ini sebenarnya karena adanya perbedaan derajad suhu warna yang diukur dalam Derajad Kelvin. 
Semakin rendah derajad Kelvin, maka suhu warnanya kemerah-merahan sedangkan semakin tinggi derajad Kelvinnya maka suhu warna cenderung kebiru-biruan.
Daftar derajad Kelvin dengan sumber cahaya
10.000 Kelvin
Langit biru
9.000 Kelvin
Langit mendung
7.000 Kelvin
5.600 Kelvin
Cahaya matahari (DAY LIGHT)
4.900 Kelvin
Lampu Neon
4.200 Kelvin
2 jam setelah matahari terbit/
Sebelum terbenam (TUNGSTEN)
3.800 Kelvin
1 Jam setelah matahari terbit
3.200 Kelvin
Lampu halogen
2.800 Kelvin
Lampu Pijar
2.200 Kelvin
Matahari terbit/terbenam
1.600 Kelvin
Cahaya Matahari
Jika kita melihat matahari atau lampu buatan manusia lainnya, maka cahaya yang dihasilkan adalah pijar putih atau kuning. Jadi cahaya tersebut merupakan perpaduan dari beberapa HUE dalam spektrum.Apabila berbeda sumber pencampurannya maka akan menghasilkan campuran yang berbeda pula yang ditangkap oleh mata manusia.
2.    PRINSIP DASAR TATA CAHAYA
Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light
a. Key Light
Pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.Fill Light
b. Fill light
Pencahayaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilangkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
c. Back Light
Pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
3.    Fungsi tata cahaya
Tata cahaya yang hadir di atas panggung dan menyinari semua objek sesungguhnya menghadirkan kemungkinan bagi sutradara, aktor, dan penonton untuk saling melihat dan berkomunikasi. Semua objek yang disinari memberikan gambaran yang jelas kepada penonton tentang segala sesuatu yang akan dikomunikasikan. Dengan cahaya, sutradara dapat menghadirkan ilusi imajinatif. Banyak hal yang bisa dikerjakan bekaitan dengan peran tata cahaya tetapi fungsi dasar tata cahaya ada empat, yaitu penerangan, dimensi, pemilihan, dan atmosfir (Mark Carpenter, 1988).
-       Penerangan. Inilah fungsi paling mendasar dari tata cahaya. Lampu memberi penerangan pada pemain dan setiap objek yang ada di atas panggung. Istilah penerangan dalam tata cahaya panggung bukan hanya sekedar memberi efek terang sehingga bisa dilihat tetapi memberi penerangan bagian tertentu dengan intensitas tertentu. Tidak semua area di atas panggung memiliki tingkat terang yang sama tetapi diatur dengan tujuan dan maksud tertentu sehingga menegaskan pesan yang hendak disampaikan melalui laku aktor di atas pentas.
-       Dimensi. Dengan tata cahaya kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan. Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang disinari sehingga membantu perspektif tata panggung. Jika semua objek diterangi dengan intensitas yang sama maka gambar yang akan tertangkap oleh mata penonton menjadi datar. Dengan pengaturan tingkat intensitas serta pemilahan sisi gelap dan terang maka dimensi objek akan muncul.
-       Pemilihan. Tata cahaya dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat memilih adegan menggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan cahaya. Dalam pementasan tertentu, penonton secara normal dapat melihat seluruh area panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu sutradara memanfaatkan cahaya. Pemilihan ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata panggung yang dihadirkan.
-       Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya adalah kemampuannya menghadirkan suasana yang mempengaruhi emosi penonton. Kata “atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung dalam peristiwa lakon.Tata cahaya mampu menghadirkan suasana yang dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya teknologi pencahayaan panggung, efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbeda dengan siang hari. Sinar mentari pagi membawa kehangatan sedangkan sinar mentari siang hari terasa panas. Inilah gambaran suasana dan emosi yang dapat dimunculkan oleh tata cahaya
Keempat fungsi pokok tata cahaya di atas tidak berdiri sendiri. Artinya, masing-masing fungsi memiliki interaksi (saling mempengaruhi). Fungsi penerangan dilakukan dengan memilih area tertentu untuk memberikan gambaran dimensional objek, suasana, dan emosi peristiwa. Gambar berikut memperlihatkan interaksi fungsi pokok tata cahaya.
Selain keempat fungsi pokok di atas, tata cahaya memiliki fungsi pendukung yang dikembangkan secara berlainan oleh masing-masing ahli tata cahaya. Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam tata cahaya adalah sebagai berikut.
-       Gerak. Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek lain. Gerak perpindahan cahaya ini mengalir sehingga kadang-kadang perubahannya disadari oleh penonton dan kadang tidak. Jika perpindahan cahaya bergerak dari aktor satu ke aktor lain dalam area yang berbeda, penonton dapat melihatnya dengan jelas. Tetapi pergantian cahaya dalam satu area ketika adegan tengah berlangsung terkadang tidak secara langsung disadari. Tanpa sadar penonton dibawa ke dalam suasana yang berbeda melalui perubahan cahaya.
-       Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan. Gaya realis atau naturalis yang mensyaratkan detil kenyataan mengharuskan tata cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja. Dalam gaya Surealis tata cahaya diproyeksikan untuk menyajikan imajinasi atau fantasi di luar kenyataan seharihari. Dalam pementasan komedi atau dagelan tata cahaya membutuhkan tingkat penerangan yang tinggi sehingga setiap gerak lucu yang dilakukan oleh aktor dapat tertangkap jelas oleh penonton.
-       Komposisi. Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung melalui tatanan warna yang dihasilkannya.
-       Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik perhatian penonton sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan. Sebuah bagian bangunan yang tinggi yang senantiasa disinari cahaya sepanjang pertunjukan akan menarik perhatian penonton dan menimbulkan pertanyaan sehingga membuat penonton menyelidiki maksud dari hal tersebut.
-       Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan berlangsung. Misalnya,  fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk memulai adegan dan black out sebagai akhir dari cerita. Dalam pementasan teater tradisional, black out biasanya digunakan sebagai tanda ganti adegan diiringi dengan pergantian set

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Penyutradaraan

Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang berasal daribahasa Latin kinema ‘gambar’. Sinematografi sebagai ilmu terapan merupakan bidang ilmuyang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannyapun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase (montage).
Sinematografi sangat dekat dengan film dalam pengertian sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni. Film sebagai media penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik tipis yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah produk sinematografi
Film mempunyai banyak pengertian yang masing-masing artinya dapat dijabarkan secara luas. Film merupakan media komunikasi sosial yang terbentuk dari penggabungan dua indra, penglihatan dan pendengaran, yang mempunyai inti atau tema sebuah cerita yang banyak mengungapkan realita sosial yang terjadi di sekitar lingkungan tempat dimana film itu sendiri tumbuh. Film sendiri dapat juga berarti sebuah industri, yang mengutamakan eksistensi dan ketertarikan cerita yang dapat mengajak banyak orang terlibat. Film berbeda dengan cerita buku, atau cerita sinetron. Walaupun sama-sama mengangkat nilai esensial dari sebuah cerita, film mempunyai asas sendiri. Selain asas ekonomi bila dilihat dari kacamata industri, asas yang membedakan film dengan cerita lainnya adalah asas sinematografi. Asas sinematografi tidak dapat digabungkan dengan asas-asas lainnya karena asas ini berkaitan dengan pembuatan film. Asas sinematografi berisikan bagaimana tata letak kamera sebagai alat pengambilan gambar, bagaimana tata letak properti dalam film, tata artistik, dan berbagai pengaturan pembuatan film lainnya.
Film sebagai Genre Seni
Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya fotografi bergeser pada penggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang memenfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya. Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat diproduksi tanpa
menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital. Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian film dari istilah yeng mengacu pada bahan ke istilah yeng mengacu pada bentuk karya seni audio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.
Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie = grhap (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film, silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal dan larut bersama cairan pengembang (developer).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS