Memang saat menongkrong atau berjalan-jalan dimall itu lebih menyenangkan apalagi jika hobby nya memang seperti itu, hangout and shopping. Tapi saat saya shalat dimasjid tidak sebanding dengan keramaian mall yang tak kunjung habis pendatangnya. Masjid semakin sepi dan mall semakin ramai. Masjid dibangun sebesar mungkin tapi ramai nya hanya bulan ramadhan dan hari raya saja.
Banyak dijalan yang meminta sumbangan untuk masjid. Apa itu benar untuk masjid? Jika seperti itu kita husnuzan aja jangan su’udzon karena Allah Maha Mengetahui. Tapi sayang sekali kan jika rumah Allah yang indah sudah dibangun sedemikian besar malah lebih memilih Mall. Dan sedih juga saat melihat tempat ibadah disana, dibanding mall sebesar ini tapi untuk ibadah hanya disediakan tempat yang kecil dan sempit serta mukena yang amat tidak enak aromanya.
Wahai anak muda, apakah kalian menunggu tua baru kemasjid? Sama halnya dengan sekarang karena masjid hanya dipenuhi dengan bapak-bapak, ibu-ibu dan nenek-nenek kakek-kakek yang memaksakan berjalan untuk kemasjid. Saya pun jarang sekali mendengar yang adzan itu suara anak muda, tapi yang saya dengar itu-itu lagi yang adzan. Jika memang semua pikiran anak muda sama seperti itu rasanya tidak mungkin, tapi yang jelas Allah Maha Adil. So, kerjakan apa yang kamu anggap baik dan berguna bagi diri sendiri maupun orang lain!









0 komentar:
Posting Komentar