Rasanya tiada hari tanpa masalah, tiada hari tanpa hambatan dan tiada hari tanpa ujian. Tapi bagaimana jika kita selalu emosi dan memilih jalan yang salah saat tertimpa ujian. Ujian disini bukan ujian sekolah tapi bisa jadi semacam itu. Tapi kalau saja ujian seperti itu pasti terasa lebih mudah karena pasalnya kita bisa tau kapan ujian itu dimulai dan kita pun bisa mempelajarinya terlebih dahulu. Lain dengan ujian didalam kehidupan yang fana ini. Tapi yakinlah Allah pasti sayang dengan kita, maka dari itu kita diberi Ujian. Dan pastinya berbeda-beda orang yang menanggapi ujian tersebut, yang jelas nikmatilah dan bersabarlah.
Saat itu saya sempat mendengar cerita. Semasa hidupnya orang itu selalu tertimpa musibah, entah itu dari keluarganya tetangganya bahkan temannya. Tapi setelah ia berhasil melewati ujian itu dan ia bisa mempersatukan seperti semula, ia pun dengan mudah dan tenang untuk tidur selama-lamanya kembali ke sisi Allah SWT. Semoga semua yang dilakukan dibalas diakhirat amin.
Yang saya alami saat ini memang terasa banyak sekali ujian, padahal sekarang saya masih bersekolah, gimana nanti kalau sudah berkeluarga?belum terpikirkan sampai sana. Mulai dari ujian dikeluarga, disekolah, dan didiri saya sendiri. Penyakit yang tak kunjung habis selalu saja datang, ntah karena saya tidak bisa menjaga kondisi yang susah sekali makan atau karena memang penyakitan saya pun tak mengerti. Awal dirawat sejak saya belum sekolah akibat keracunan jeruk karena terlalu banyak makan jeruk yang belum dicuci, kelas 2 SD pun dapat musibah kaki saya tertimpah wastafle dan lumayan 16 jahitan. Tak lama kelas 4 SD saya pun masuk rumah sakit lagi karena tipes dan bronchitis, setiap hari diuap dan membuat dada lumayan sesak -__- setelah itu ada lagi kejadian yang tidak bisa saya ceritakan dan kecelakaan inipun termasuk fatal juga buat saya. Dan setelah itu operasi pun berjalan dengan lancer, tumor jinak pun berhasil dibuang tapi sayangnya masih ada satu lagi disebelah kananku ini. Dengan terpaksa minum daun sirsak yang pahit dan propolis, tapi itu hanya beberapa hari saya minum dan selanjutnya tidak karena pahitnya itulooh, obat setelah opersi pun hanya saya minum sekali. Dengan entengnya mamah bilang udah operasi lagi aja yang satunya, pengen nangis rasanya tapi dengan jelas saya menolak. Setiap hari disuguhi jarum suntik, infusan yang menusuk dinadiku, dan masuk ketahap dimana aku masuk ruangan es, lampu yang menyinari begitu terang dan dikelilingi oleh para dokter dengan alat-alat yang membuat hati semakin dagdigdug tak karuan tapi itu semua sudah aku lalui dan tak mau yang kedua kalinya. Tapi gimana nasibnya kalo cara tradisional ga mau, cara medis juga ga mau L yang jelas harus banyak-banyak elus dada inimah.
Yah begitulah hidup, bagaikan film jika tidak ada konflik tidak akan ramai. Belum dikularga yang musibah inilah itulah, apalagi sekarang adek cowok yang bandelnya super duper deh sampe minta berenti sekolah. Udah pake mulut, pake tanganpun ga ada takutnya. Mau jadi apa? SMP udah ga sekolah. Keseeeel rasanya, adek cowok paling gede harusnya kan bisa ngasih contoh ke adeknya tapi ini bener-bener rusak pergaulannya. Andaikan aku cowok pasti udah ngikutin jejak ayah! Nah, disekolah pun tak jauh beda dan lebih banyak lagi tuh sifat mereka yang beda dan sudah berapa kali saya rasakan. Mulai dari yang comelnya minta ampun, adu sana adu sini, ada juga yang bikin cerita yang ga bener, yang nyinggung, ah macem-macemlah yang jelas.
Lelahnya menghadapi penyakit yang setiap hari datang dan masalah tak kunjung berakhir, semua hanya permainan dunia sampai kita bisa menang dengan permainan ini. Nikmati, jalani, sabar dan tabah InsyaAllah lebih terasa ringan ujian kita karena Allah tidak akan member cobaan jika kita tidak mampu membawanya. Oke cemuuunguut eaaaak
0 komentar:
Posting Komentar